KEDIRI - Memasuki masa purna tugas Ramli secara resmi jabatan baru untuk Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Wilayah Kediri Adi Prayitno yang digelar pisah sambut berlangsung di Gedung Aula SMAN 1 Jalan Veteran Kec Mojoroto, Kota Kediri, Selasa (20/2/2024) pukul 20.00 WIB.
Kegiatan pisah sambut dihadiri jajaran pegawai Kacabdindik Prov Jatim Wilayah Kediri, Forkopimcam Mojoroto, Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Anang Kurniawan, Kepala Sekolah SMA, SMK dan SLB.
Menariknya, dalam kegiatan pisah sambut ini Kacabdindik Wilayah Kediri Adi Prayitno sebelum menyampaikan sambutannya memiliki kepiawaian dalam olah seni suara berkidung teringat jaman tayangan televisi Ludruk Kartolo.
Adi Prayitno asli Nganjuk ini mendapatkan aplaus seluruh undangan yang hadir ketika lantunan suara kidung diiringi sanggar kesenian SMAN 1 Kediri secara spontan Agung Kepala Sekolah Bhati Wiyata ikut tari ngremong.
Adi dalam sambutannya, dengan diberi tugas dan amanah di Kota dan Kabupaten Kediri mohon ijin saya bergabung dan bekerja di Kediri. Insya Allah saya segera menyesuaikan dengan teman-teman di Kediri.
Baca juga:
Pisah Sambut Kepala SMA Negeri 7 Kota Kediri
|
"Prinsipnya dimanapun kita bekerja dengan benar dan berbuat baik dengan makhluk hidup yang ada di alam semesta ini pasti diterima di manapun berada, " ucapnya.
Saya akan mengikuti kulture disini. Arti petuah Jawa 'Seje Deso Mowo Coro' artinya setiap desa mempunyai adat istiadat masing-masing.
Ditempat yang baru ini saya akan banyak mendengarkan saran dan masukkan, agar tidak salah sasaran dalam mengambil kebijakan.
Tentunya, saya akan melakukan analisa secara kode etik untuk mengambil langkah langkah inovasi perubahan.
Saat ditemui wartawan Adi Prayitno menyampaikan, dengan diberi amanah menjabat sebagai Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri dimana jarak rumah dengan kantor Cabdin Wilayah Kediri sangat dekat.
"Insya Allah saya lebih fokus bekerja di Kediri dalam rangka mencerdaskan kehidupan anak bangsa, baik di SLB, SMA dan SMK negeri dan swasta yang ada di Kediri, " ucapnya.
Ia juga mengajak kerjasama dengan pihak pers untuk memberitakan yang bersifat membangun dunia pendidikan, sehingga Kediri dipercaya secara Nasional maupun Internasional sebagai Kota/Kabupaten pelajar.
"Dikarenakan, baik dan tidaknya suatu berita itu tergantung yang menyuarakan terutamanya pers, kalau diberitakan yang baik maka akan dibaca seluruh dunia kalau pendidikan di Kota/Kabupaten Kediri baik. Namun, sebaliknya kalau diberitakan jelek itu berdampak seluruh dunia akan menilai jelek, " ujarnya.
Lanjut Adi bahwa semuanya bisa dikonfirmasikan terkait dengan pungutan liar atau hal apapun. Ketika ada informasi pungli bisa diklarifikasi terlebih dahulu jangan langsung diberitakan, ya kalau benar, kalau berita itu tidak benar itu namanya fitnah.
Baca juga:
Ustadz Abdul Somad: Cara Bersyukur
|
"Insya Allah saya dengan sepenuh hati dalam rangka mengelola pendidikan di Kediri ini pelan tapi pasti untuk menuju kualitas pendidikan yang lebih baik lagi, " tutup Adi.